Seuntai Asa – Just Want You To Know

Seuntai Asa

De…
Gerimis disore hari selasa kemarin membuatku tertegun. Apa iya aku mampu menaklukkan kesedihan ini? Bagiku hidup ini mendung dan dingin selaksa suasana dihadapanku.
Berulangkali aku kehilangan orang orang yang mampu memahamiku. Berulangkali pula aku kecewa pada kenyataan yang tak sejalan dengan keinginan hati. Apa iya aku mampu bertahan?
Ketika aku mendapati satu dua teman satu tujuan, tak jarang pula tiba tiba kudapati aku ditinggalkan, diabaikan, dijadikan perantara tujuan lain mereka, dimanfaatkan.
Aku ingin ketulusan! Seperti yang pernah 16 Januari berikan walau kini ia jauh dan tak tersentuh. Aku ingin kebersamaan, saling memahami dalam kekurangan dan kelebihan. Tak akan pergi walau aku berada di titik terbawah putaran roda kehidupan.
De…
Gerimis yang membasahi kita kemarin menjadi saksi ketertegunanku akan kehadiranmu. Kau berjalan dengan tenang. Seorang diri menyongsong tangisan langit, memeluk dingin, menjemput takdir. Kuteriakkan namamu pada angin. Agar kau merasakan keberadaanku di hadapmu. Mata sendumu terbelalak. Senyum simpul tersungging. Tapi tetap saja kau tak tau dimana aku. Kau pun berlalu menempuh jalanmu. Aku pun pergi mengikuti langkah kaki. Membawa serta senyum simpul dibibirku.
Ah, dunia memang tak sepedih yang kurasakan.Tapi juga tak seindah yang kubayangkan.
De…
Bila suatu saat nanti langit kembali mendung, gerimis kembali turun, dan hatiku kembali kelabu. Aku harap itu bukan karnamu…
Jadilah sahabat baikku…
Seperti kemarin…
Hari ini…
Besok…
Dan seterusnya…

Published by

atsaqila

anis...yang tembem, doyan makan, and ga pernah sakit parah. hobi baca, and motret. Cita-citanya jadi fotografer sich....

Leave a Reply

3 thoughts on “Seuntai Asa”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *