Tidak Ada Kreatif dalam beribadah

Selepas maghrib, seperti biasa saya dan santri kelas 3 MA Pon.Pes Al Hikmah 2 lainnya berkumpul dimasjid An Nur untuk mengkaji kitab Nashoihud Diniyyah karya Syeikh Imam Ba’lawi Al Haddad, bersama KH. Mukhlas Hasyim, salah satui pengasuh kami.

Ditengah-tengah pembacaan kitab, sayup-sayup terdengar suara adzan Isya dari mushola- mushola sekitar desa Benda. Dan salah satu sumber suara tiba-tiba mengumandangkan takbir, membuat Abah Mukhlas terdiam. Saya menahan nafas sejenak. Ada yang tidak beres!

“Ini harus kalian perhatikan…” ujar Abah Mukhlas, keluar dari topic Umur yang tengah dibahas.

“Takbir itu ada dua, takbir mutlaq dan takbir muqoyyad,” ternyata beliau mengomentari takbir yang masih terdengar jelas.

“Takbir mutlaq itu takbir yang dikumandangkan saat memasuki hari Ied, sampai waktu sholat Ied. Sedangkan takbir muqoyyad itu takbir yang dikumandangkan sehabis sholat fardhu, selama hari tasyrik. Hanya sehabis sholat fardhu.”

Sontak kami tersenyum, bahkan ada yang tertawa lirih. Ternyata disinilah letak kesalahannya.

“Kalau takbir sebelum sholat seperti ini, apa-apaan ini?! Kalian pahamilah itu kitab Fathul Qarib dengan baik. Tidak usah kitab gede- gede, Fathul qarib saja cukup, pahami dengan baik, agar ibadah kalian benar.”

“Ibadah itu ada aturannya. Tidak boleh seenaknya sendiri, tidak boleh menuruti selera/ hawa nafsu sendiri. Contohnya, sholat maghrib ya tiga rokaat, tidak boleh ditukar dengan sholat subuh menjadi 2 rakaat.”

“Ibadah takbir juga ada aturannya. Mau tidak mau kita harus ikuti aturan itu. Kalau kita tidak mengikuti aturan dalam beribadah, inilah yang disebut bid’ah.”

“Dalam hal dunia, kita boleh berbid’ah, bahkan sangat dianjurkan. Contohnya, dahulu kendaraan hanya onta, lalu kita membuat motor, mobil, pesawat, dan lain sebagainya, ini kita sedang bid’ah, berkreatif. Kalau bias buatlah yang lebih canggih, lebih cepat, lebih nyaman.”

“Lain halnya dalam urusan ibadah, kita tidak boleh kreatif! Jangan mengikuti selera sendiri.” Tutur abah Mukhlas lebih lanjut.

Published by

atsaqila

anis...yang tembem, doyan makan, and ga pernah sakit parah. hobi baca, and motret. Cita-citanya jadi fotografer sich....

Leave a Reply

2 thoughts on “Tidak Ada Kreatif dalam beribadah”

  1. iya bener. berlaku kaidah. ibadah itu kebalikan muamalah. apapun ga boleh sampai ada dalil yg menyuruhnya.

    eh, bener ga ya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *